-

_dalam setiap kata yang kau baca,
selalu ada huruf yang hilang
kelak kau pasti akan kembali menemukanya
di sela kenangan penuh ilalang__


Sabtu, 30 Juli 2011

Catatan Jenuh #kebebasan#


Dalam sebuah kediaman yang membingungan berjalan tak tentu arah, karena hati mungkin telah buta, karena mata mungkin telah tersita, demi semua yang telah mengkahiri sebuah penderitaan batin ini, penderitaan batin, sebuah kebebasan yang ternyata menyita segalanya, sebuah kebebasan yang tak bisa digunakan, sebuah batin yang terperangkap dalam kebebasan, sebenarnya hati ingin merasa keluar tetapi perasaan dan naluri tak sejalan sepertinya.

Harus tetap menyalakan semangat kebebasan, walau kebebasan itu tak tentu bisa digunakan, tapi ketika ada semangat mungkin semangat itu akan melawan dan menerobos kebebasan. Dan semangatmu adalah cara mu untuk meraih kebebasan.

kamu sebenarnya memiliki sebuah kebebasan tetapi sepertinya kamu masih bingung untuk mengunakan kebebasan itu karena ada sebagian orang yang membekukan kebebasanmu, dan kamu tetap diam. Dan orang itu mengendalikan kebeasanmu., maka dari itu ayo dari sekarang rebut dan gunakanlah kebebasan itu.

Senyumlah dan semangatlah, karena jiwa yang sedang mulai menjadi bijaksana telah menuggumu, kamu sekarang sedang dalam proses pensyucian jiwa. Yang mungkin kamu bisa menjadi nista dan yang mungkin kamu bisa menjadi suci, semua tergantung bagaimana kamu mengambil keputusan dan meyikapi semua proses itu, sadarlah bahwa ini terjadi untuk kebaikan hidupmu, kamu harus tetap melaluinya sekali lagi. Beranilah untuk meraih hak kebebasanmu lawan setiap yang menghalangi hak mu untuk terbang bebas.. Dan semuanya akan berjalan sesuai harapanmu, jika kamu berani untuk berharap, dan ketika harapanmu itu di lihat dan di dengar tuhan maka tuhan akan merangkul harapanmu. Setiap harapan akan menjadi kenyataan jika kamu memiliki rasa optimis, yang mungkin rasa itu sulit kamu dapatkan, dengan hidup yang seperti ini mungkin lebih baik diam, dan rasa optimis itu tidak akan datang jika kamu tetap diam, maka bergeraklah raih kebebasanmu, jadilah pembrontak jika perlu, dan jika mereka telah menyita semua kebasanmu. Tak semua pembrontak salah. Walapun mereka menggapmu salah. Tapi aku rasa tuhan lebih tahu.

Ingat bahwa kamu disini bukan main-main, ini adalah pertaruhan hidup mu, smua telah menuntutmu untuk sebuah kesuksesan, dan jika harapanmu itu nyata, maka semua kan merangkulmu, kamu tahu itu, mungkin kecewa boleh tapi itu tidak boleh kamu tanam subur cepat bunuh rasa kecewa itu dan bangkit. Bangkit keluarlah terjang semua yang menghalangi kebebasanmu, mereka yang merebut kebebasanmu adalah setiap tembok yang harus kamu runtuhkan.

Kenapa kebebasanmu harus kau raih. Karena Aku yakin dengan kebebasan itu semua akan kamu dapatkan. Tapi ingat kebebasan itu bukan kebebasan yang kebablasan, semua tetap harus kau atur dan rencanakan, sesuai keinginannmu dan itu tidak boleh melanggar aturan agama. Tegaskan pada dirimu sendiri bahwa kebebasan itu hak mu. Biarkan mereka menggap kebebasanmu keliru dan itu sebuah kesalahan. Tapi tetaplah berjalan. Itu hanya anggapan mereka. Dan aku rasa Tuhan lebih tahu dan faham. Dan ketika mereka tetap mengekang kebebasanmu lawanlah, keluarlah dari sistem, jangan takut, mayoritas bukan berarti benar.

Bebaskan semuanya hatimu, pikiranmu, tindakanmu dengan kebebasan yang benar. Kebebasan yang akan mengantrakanmu kepada impianmu. Sekali lagi kebebasan adalah hak mu, yang harus kamu raih. Dan semua manusia memiliki hak kebebasan.

, Yogyakarta 1 okt 10

Jumat, 29 Juli 2011

Goresan Jenuh Untuk Tuhan

Kepada : Tuhan

Tuhanku. Tuhanmu, Tuhan kita semua

Tuhan, masih ingatkah kau dengan ku. Semoga Kau masih ingat Tuhan. Walapun aku pernah berfikir, andaikan kau lupa padaku, karena terlalu banyak yang kau urusi. Tapi ternyata Kau tak lupa padaku, aku yang sering lupa padamu Tuhan. Kemarin aku bertemu dengan MU dan Kau masih ingat ternyata, kau memang maha pengingat hambaMU Tuhan.

Kemarin, lalu, saya pernah berfikir Tuhan, kenapa Tuhan melahirkanku di kota kediri, tidak di Yogyakarta. Sedang saya akhirnya harus ke yogyakarta. Karena memang saat itu hanya ada satu pilihan dan saya harus memilih YOGYAKARTA akhirnya tanpa berfikir panjang pilihan itu saya ambil. Tidak ada saudara, tidak ada siapa-siapa saya di Yogyakarta. Tapi tetap ada Tuhan di Yogyakarta.

Saya kira semuanya akan mudah. Memang mudah jika kita anggap semuanya mudah, tapi tetap tak se-mudah berteori, memang kenyataan kadang lebih sulit dari pada bayangan. Di yogyakarta menjadi anak kost. Iya Tuhan. Anak kost. Semuanya di jalankan sendirian, walapun dalam teori Tuhan selalu bersama saya tapi, saya tetap merasa sendirian, walauun ternyata tidak hanya dalam teori, dalam kenyataan pun Tuhan selalu bersama diri saya, tapi saya saja yang sering tidak merasakan kehadiran Tuhan dalam diri saya.

Saat saya melihat teman-teman saya sebagian besar begitu mudahnya pulang sekolah semua sudah siap, ada orang tua, ada pembantu ada segalanya. Tinggal belajar dan sekolah, tanpa harus berfikir tentang hari esok yang berat. Walaupun sebenarnya kehidupan saya jadi anak kost juga tak terlalu berat, bahkan mungkin lebih mudah. Andai saya dilahirkan di yogyakarta mungkin saya tidak perlu berfikir berat untuk mengurus segalanya sendirian, tapi Tuhan memang mempunyai rencana sendiri untuk diri saya. Iya kan Tuhan. Mungkin karena impian-impian saya yang terlalu muluk, jadi biar impas maka Tuhan memberi saya tantangan yang lebih berat untuk impian saya. Iya kan Tuhan. Impian itu tidak bisa saya raih ketika saya tetap pada zona nyaman saya, maka dari itu Tuhan yang maha adil ”menyasarkan” saya di Yogya. Tapi saya sekarang mulai sadar Tuhan. Bahwa ketika saya memutuskan untuk memilih menjadi pohon oak yang berani menentang langit dengan ketinggiannya, maka saya harus siap diterjang apapun.

Ketika saya rindu dengan masa-masa SMP sampai saya kelas satu SMA yang begitu mudah sepertinya, tanpa ada halangan berarti, saya kembali disadarkan dulu waktu itu saya belum berani seperti sekarang dan saya juga belum setinggi sekarang, wajar kalau ujian berat dari Tuhan belum datang. Tapi sekarang ketika pohon oak itu mulai tinggi tuhan memulai sekenarionya untuk saya si pohon oak.

Yang perlu saya fahamkan bahwa semua ini adalah upaya tuhan untuk menguji tekad saya terhadap mimpi-mimpi saya. Bahwa tidak ada mimpi yang akan dan bakal kadaluarsa. Semoga semua yang saya lakukan karena Tuhan saya, dan Agama saya.

Agin bawa suratku ini pada Tuhan yaa--

Special to:

1. Negeri Belanda (Leiden University) saya akan datang, entah kapan

2. Ibu, CINTA dan SEGALANYA

3. Bapak dan kelurgaku, kalian spirit terbesar

4. ALLAH, yang telah menciptakan semua yang aku butuhkan.

Yogyakarta 5 April 2011