Rumput hijau bergoyang dihempas angin
Ribuan sawah dengan padi menguning
Melambai para petani
Pohon-pohon sumber kehidupan berdiri tegak ditengah rimbun hutan
Gemericik mata air menenangkan jiwa
Sejauh mata memandang
Lautan terbentang, dengan hiasan pulau-pulau timbul kepermukaan
Sekelompok orang-orang ramah menyapa didepan rumah..
Disana masjid gereja pura, klenteng membaur menjadi satu dalam kekuasaan fitrah
Sementara itu, para pemimpin-pemimpinnya adalah pelidung kepentingan rakyat
Anak-anak mudanya dengan bersemangat mengejar matahari menapak jalan masa depan
Seoarang teman bertanya dimanakah gerangan negeri senyaman itu?
disini di tempat aku berdiri Indonesia namanya
lalu aku murung ketika teman itu bertanya lagi
ceritakanlah lebih banyak lagi tentang Indonesia kini?
dalam kebingunganku aku menjawab
tapi kini rumput-rumput hijau rata dengan aspal..
jalan-jalan mulus membentang, yang mengeser jutaan hektar sawah rakyat yang kalah
jalan tak sempat dilewati rakyat-rakyat yang telah mengaspalnya dengan darah dan keringat
Kini sawah-sawah petani dengan buliran padi yang menjurai.
hilang ditanami gedung-gedung tinggi..
sementara itu petani murung kehilangan sumber rejeki
Pohon pohon berdaun asap hilang menjadi abu
mata air kering sungai air mata banjir
Kini sejauh mata memandang lautan hanya sebesar kolam ikan
Pemimpin-peminpin kami yang kedermawanannya melebihi batas
mempersempit batas lautan sendiri, dan memberikan pulau negeri untuk negara sebelah
Aku takut indonesia juga akan diberikannya
Kini orang-orang ramah berubah menjadi buas
sesama manusia saling cakar, terkam berebut benar
Anak membunuh ayah, ayah membunuh anak, ibu membuang anak. Anak memperkosa ibu
Seorang anak kecil bertanya dalam doa
Ya Tuhan apalagi ini..
kenapa manusia-manusia kami bersifat tega dengan sesamanya
Disana sekarang masjid, gereja, pura, klenteng saling tindas menindas
Berebut kekuasaan Tuhan.
Bahkan mereka yang sama-sama pergi ke masjid saling memutlakkan pendapat, merasa benar sendiri.
Perkataan mereka bagaikan sabda Tuhan.
Dengan lantang mereka mengatakan kalian sesat.
Dalam hening ceritaku tentang Indonesia
malaikat dari singasananya turun lalu berkata
hai anak muda, sampaikanlah kabar dan harapanmu tentang anak muda Indonesia
biar nanti aku bawa harapanmu pada Tuhan
lalu aku mulai bercerita dan berujar tentang harapan dalam doa heningku:
Dengan nama Allah yang pengasih penyanyang
ya Tuhan yang maha dari segala maha
yang kasih sayangnya meliputi alam semesta
yang kasih sayangnya menaunggi segalanya
ampunilah hamba yang kadang lupa atau melupakan keberadaanmu
kini akan aku sampaikan munajatku kepadamu
Oh Tuhan
kemarin ada seorang bijak bertanya kepadaku
hai anak muda masihkah kau cinta Indonesia?
aku menjawabnya cintaku penuh untuk indonesia
Hai anak muda baggakah kau pada Indonesia?
aku menjawabnya aku bangga menjadi Indonesia
hai anak muda apa yang telah kau lakukan untuk kemajuan indonesia?
aku tengelam dalam diam dan tak bisa menjawabnya
bagaimana tidak
aku melihat sekelompok anak muda seusiaku
kini tak lagi membawa pensil atau buku
mereka kini membawa batu, parang, bahkan pisau
mereka menebarkan dendam amarahnya kepada sesamanya
mereka mencoret-coret dinding-dinding kota atas nama keindahan
mereka kini menjadi anggota genk sekolah
dan mereka berkeliaran dijalanan
bagaikan singa yang haus darah
lalu aku bertanya pada mereka
wahai kawan kenapa kau melakukan apa yang seharusnya tak kau lakukan?
lalu mereka menjawab
atas nama harga diri, karena harga diri kami telah diinjak genk lain
atas nama harga diri mereka tak sadar telah menginjak-injak harga diri mereka sendiri
Tuhan atas nama harga diri mereka memutus tali persaudaraan yang Engkau suruh jalin
lalu aku melihat juga guru-guru mereka hanya mengamini kebrutalan muridnya
tanpa bisa berbuat apa-apa.
Hai Kementrian Pemuda dan olahraga apa guna sebenarnya lembagamu berdiri.?
Tak hanya itu kini orang-orang dewasa
memberi kami narkoba perusak jiwa
mereka menyuguhi kami film-film porno
mereka meneggelamkan kami dalam lembah nista
Tuhan yang maha pengampun
ampunilah aku jika aku tak bisa berbuat apa-apa
bagaimana aku bisa memusuhi kezaliman yang dibuat oleh saudara sendiri
bagaimana aku bisa memerangi kebrutalan yang ditegakkan kawan sendiri
tapi aku percaya Tuhan
bahwa untuk bangun harus terjatuh
bahwa utnuk beradab mungkin harus biadab
Dan bahwa kami tetap cinta Indonesia.
kini aku hanya bisa meminta padamu Tuhan
ampunilah aku, suadara-saudaraku, dan teman-temanku
berikanlah terang cahayamu pada hati-hati yang hitam
Tuhan
jangan biarkan kami dikuasai nafsu amarah
jangan biarkan kami dibohongi setan-setan yang tak berwujud setan
Tuhan. . engkau maha kuat dari segala kekuatan
maka berilah kami anak muda ini kekuatan untuk bangkit
membangun indonesia kembali.
amin.
dalam kereta kediri-yogya 16 desember 2011