-

_dalam setiap kata yang kau baca,
selalu ada huruf yang hilang
kelak kau pasti akan kembali menemukanya
di sela kenangan penuh ilalang__


Selasa, 20 Oktober 2015

Schindler List, Tentang (Ilmu) Sejarah, Politik Minoritas dan Cara Berdamai dengan Masa Lalu

Ruangan ukuran 3 kali 3 ini tak tertata rapi. Kertas berserakan di pojok ruangan dekat sebuah cermin yang digantung. Pakaian-pakaian tertumpuk di sudut lain. Ada aroma sambel pecel, menyatu dengan bau keringat pada kasur. Ada setumpuk peralatan masak di bawah meja, saya tidak tahu itu barang bersih atau kotor. Di sisi tembok ruang bagian timur, sebuah gordin warna hijau sepia lusuh, kelihatan tidak pernah dicuci. Ini kali pertama saya berkunjung lagi ke kamar seorang teman itu, setelah satu tahun lebih saya tidak pernah mengunjunginya.
Banyak perubahan, barang-barang sudah tidak berada pada tempatnya dahulu, satu tahun lalu.  Yang tidak berubah hanya biola yang digantung di samping jendela. Biola pertama saya ketika awal mula tertarik belajar alat musik gesek itu. Dia membeli biola itu saat saya sedang kehabisan uang, saat itu saya mengajukan satu sarat: “ Biola itu tidak boleh dijual lagi ke orang lain”. Dia sepertinya menginggat dengan baik perjanjian tak tertulis itu. Kini kemampuan saya mengesek biola jauh telah dilampaui teman saya. Sebab, barangkali saya terlalu sibuk bergulat dengan pikiran-pikiran kosong dan kecemasan-kecemasan yang tidak selesai.


Saya bertanya tentang banyak hal: “bagaimana kabar adikmu”, “ sibuk apa setelah lama tak bertatap muka”. Sepertinya saya terlalu bersemangat untuk percakapan ini, tapi lawan bicara saya agak datar. Atau sebaliknya, saya tidak tahu. Diam-diam saya sebenarnya selalu berpikir panjang untuk setiap obrolan: saya menahan diri agar tidak membicarakan masa lalu.  Malam semakin larut, saya mulai mengantuk. Teman saya membuka laptop, mungkin untuk menghindari omongan-omongan tidak jelas. Sebab pembicaraan yang berlarut-larut kadang cukup berbahaya untuk sebuah pertemanan yang hendak dibangun kembali di atas reruntuhan perselisihan di masa lalu yang lucu tapi juga cukup menyedihkan.
***

Kamis, 08 Oktober 2015

Sedikit Saja

                Ini bagiku sangat lucu,

 kita sama-sama terluka

 dan berjihad melawan trauma




(FOTO: kamar kost, waktu masih suka lukis-lukis gak jelas