-

_dalam setiap kata yang kau baca,
selalu ada huruf yang hilang
kelak kau pasti akan kembali menemukanya
di sela kenangan penuh ilalang__


Kamis, 17 Juli 2014

MENCOBA MENULIS KESEDIHAN


Siapa hendak merebut hidupku. Sekian sesal dan kecewa isinya. Ketidakberdayaan nyawa yang menghidupkannya. Kesenangan dan kelimpahan harta semangatnya. Siapa hendak merebut hidupku. Silakan saja. Sudah tidak yang perlu kau hindari. Setumpuk buku sebuah mesin ketik masih menyala. Dari tuth keyboardnya menguap tangan-tangan yang dulu pernah menari indah di atasnya. Tapi hidupku lagi-lagi dipaksa tidak lahir dari semua itu

Sudah kukeraskan usahaku

Siapa hendak merebut hidupku. Silakan saja. Aku gagal memahami diriku. Maka kuserah diriku pada siapa saja. Aku gagal memahami langkah gerak kehidupanku. Maka kuserah hidupku pada siapa yang ingin merebutnya. Ahh… ini juga masih proses. Sedikit dan mungkin sejenak saja, ini hanya titik berhenti. Seperti malam yang matahari menyembunyikan sinarnya. Begitulah mungkin diriku. Sedang gelap. Menjalani gelap. Memahami proses. Memantapkan kaki untuk berjalan atau mungkin berlari esok hari. Jika keyakinan esok masih ada. Tapi siapa paling cepat merebut diriku. Maka esokku aku tak akan aku lagi. Maka esokku aku memuji setiap yang berhasil merebut hidupku. Membuatku membuka pintu, menyuruh masuk siapa saja dalam kehidupanku. Smapai yang paling aku sembunyikan.  Ambillah saja. Biar esok jika aku bangkit tak kutemu diriku yang ini lagi. Aku tidak satu dan mudah, aku rumit, banyak, multi dan membingungkan. My life has been stolen from me. 

MENJIPLAK SURAT CINTA


Untuk danang Tersayang,…
Yang sekarang aku tak tahu sedang sembunyi di sudut dunia bagian mana

…… kita akan bertemu suatu saat nanti---

Baiklah kumulai saja suratku…
Begini nang

--aku merasa yakin bahwa aku gila lagi: aku rasa kita mustahil melalui masa-masa sulit seperti ini lagi. Dan aku sulit membaik kali ini

Aku mulai mendengar suara-suara, dan tidak dapat berkonsentrasi. Jadi aku melakukan yang sepertinya terbaik.

Kau telah memberikan kebahagiaan paling hebat dan paling mungkin kurasakan. Kau telah menjadi segalanya. Kurasa ganjil dua orang bisa lebih bahagia hingga penyakit parah ini datang.

Aku sia-sia melawanya lebih lama lagi. Aku tahu, aku telah merusak hidupmu, tanpaku kau bisa bekerja. Dan kau akan begitu setahuku. Kau pun bisa lihat aku bahkan payah sekali menulis ini dengan baik. Aku tak dapat membaca.

Yang ingin kuucapkan adalah bahwa aku berutang kebahagiaan, seluruh hidup padamu. Betapa kau telah bersabar denganku dan begitu baik. Aku ingin berkata bahwa semua orang tahu itu.

Jika memang ada orang bisa menyelamatkanku, kaulah orangnya. Semua telah meninggalkanku kecuali jelas kebaikanmu. Aku jangan merusak hidupmu lagi.

Kurasa mustahil ada dua orang bisa lebih bahagia daripada kita selama ini.